Tuesday, April 28, 2009

TIKUS


Syahdan ini ceritera tentang tikus, di bilik hamba digigitnya pakaian hingga tembus.
Lalu hamba membeli sa-buah perangkap, mengumpan keropok keping si ikan siakap.
Maka hamba letak di tepi peti sejuk, kerna di situ selalu sang tikus menyorok-nyorok.
Besok paginya perangkap hamba sudah mengena, dua ekor skali dapat entah mana yang jantan mana yang betina.

Alohai nenek hamba pula amat benci akan sang tikus, direndamnya mereka berdua supaya mampus.Namun arakian kuasa Allah Sarwa Alam amat Bijaksana, sang tikus berenang-renang pandai pula lagaknya.

Maka hamba terasa kasihan, hajat dihati mau sahaja hamba lepaskan.
Tetapi mengenang akan pakaian hamba yang berlobang-lobang, hamba geram hamba jemur sang tikus di tengah padang.Barangkali tiada tahan akan kepanasan, sang tikus mati bergelimpangan.

Oh gerangan oh tuan
Hamba bukannya jahat cuma sedikit garang.
Sang tikus selalu mengacau-ngacau dalam almari, takkan hamba nak biar berdiam diri..

Arakian kalau tuan hamba ke jajahan Wangsa Maju, DBKL mau bayar RM2.00 untuk sa-ekor tikus wa cakap lu.
Ah! Malam ini hamba mau pasang lagi perangkap, rasanya masih banyak sanak sauudara sang tikus yang belum ditangkap.

Perang manusia sesama tikus, perang yang udah lama meletus.
Sang tikus merosakkan padi, tidakkah kasihan sama pak tani..
Perang sang tikus terhadap manusia, berkurun-kurun sudah wujudnya.
Sang tikus sebarkan wabak, manusia menderita mencari obat.

Tapikan terkadang sang tikus menjadi inspirasi, dibuat peribahasa dibuat puisi.
Umpama tikus membaiki labu, pi mai pi mai tang tu.

Sekian.






5 comments:

  1. beh gile entri mu
    sekali baca memang tak jemu

    rupanya gendang mesti dipalu
    mung ni hahahaha

    ReplyDelete
  2. hehhee klau itik kite tgk mane kat blakang itu la jantan.. tapi tikus susah gak nak taau mane jantan mane betine... tgk kt blakang nye lah... :)

    ReplyDelete
  3. fuhh jang.. sangat rythm sekali tulisan mun.. tu yang membuatkan aku tertunggu-tunggu keupdatean mun wahai jang.. huhu

    ReplyDelete
  4. Terima kasih.terima kasih.
    Hamba akan tulih. hamba dah tulih.

    ReplyDelete
  5. kisah usang tikus-tikus kantor
    yang suka berenang disungai yang kotor
    kisah usang tikus-tikus berdasi
    yang suka ingkar janji
    lalu sembunyi dibalik meja
    teman sekerja
    didalam lemari dari baja
    kucing datang
    cepat ganti muka
    segera menjelma
    bagai tak tercela

    masa bodoh hilang harga diri
    asal tidak terbukti ah
    tentu sikat lagi

    tikus-tikus tak kenal kenyang
    rakus-rakus bukan kepalang
    otak tikus memang bukan otak udang
    kucing datang
    tikus menghilang

    kucing-kucing yang kerjanya molor
    tak ingat tikus kantor
    datang men-teror
    cerdik licik
    tikus bertingkah tengik
    mungkin karena sang kucing
    pura-pura mendelik

    tikus tahu sang kucing lapar
    kasih roti jalanpun lancar
    memang sial sang tikus teramat pintar
    atau mungkin sikucing yang kurang
    ditatar !

    ReplyDelete